Artikel

Tentang Pernikahan: Laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya.

Dalam Injil Matius 19:5 Tuhan mengatakan:
Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Mengapa kalau menikah, laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya? Mungkin supaya seorang laki-laki yang sudah siap untuk berumah tangga jangan lagi bergantung sama orang tuanya. Karena itu sebelum menikah, seorang laki-laki harus memiliki penghasilan untuk keluarganya, harus punya tempat tinggal sendiri dan jangan lagi menumpang dirumah orang tuanya. Kenapa demikian?

Karena jika seseorang sudah menikah dan masih menumpang dirumah orang tuanya, besar kemungkinan jika terjadi masalah dalam rumah tangganya maka orang tuanya akan ikut campur.

Seseorang yang sudah menikah harus memikul tanggung jawab atas keluarganya, jika ia tidak memikul tanggung jawab maka bisa jadi ia belum dewasa.

Jika masih tinggal serumah dengan orang tuanya maka bisa jadi, jika ada masalah dengan anaknya kelak maka seorang ayah atau ibu akan berkata: "ini karena didikan neneknya atau ini karena didikan kakeknya."

Seseorang yang sudah pindah rumah untuk membentuk keluarga baru bukan berarti putus hubungan dengan orang tuanya. Nasihat dan pendapat tetap diperlukan asal tidak mencampuri urusan rumah tangga anaknya.

Seseorang yang sudah membentuk keluarga baru juga bukan berarti tidak boleh menerima bantuan dari orang tuanya, bukankah kita harus saling mengasihi? Tapi jangan sampai bergantung.

Inti dari yang tertulis diatas adalah supaya kita bertanggung jawab atas keluarga kita. Jika ada kondisi yang tidak memungkinkan kita untuk pindahan, mungkin lebih baik untuk tetap tinggal serumah dengan orang tua kita. Contoh kondisi yang tidak memungkinkan kita untuk pindahan:
  • Orang tua sudah tua dan tidak ada yang mengurus, tentu kita tidak tega untuk membiarkan orang tua terlantar.
  • Ekonomi pas-pas-an, tentu lebih hemat kalau tinggal dirumah orang tua kita, hanya saja usahakan jangan merugikan orang tua kita atau orang lain, sebisa mungkin biaya dapur untuk keluarga sendiri haruslah kita yang tanggung.

Artikel Tentang Pernikahan: Laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya ini terinspirasi oleh tayangan Gentra Kahuripan di Shine TV. Semoga bermanfaat.

Joh 7:15 Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!"


Hari ini (22 Desember 2013) saya membaca Injil Yohanes, pada pasal 7 ayat 15, orang-orang Yahudi bilang bahwa Tuhan Yesus mempunyai pengetahuan tanpa belajar. Benarkah Tuhan Yesus tidak belajar langsung pintar sendiri?

Ini hanya pendapat pribadi, belum pernah saya diskusikan dengan orang lain, jadi belum tentu ada yang sependapat dengan saya. Saya berpikir tidak mungkin Tuhan Yesus tidak belajar. Karena dalam Injil Lukas dikatakan:
Luk 2:46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.

Luk 2:47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
Dari ayat diatas saya berpendapat bahwa Tuhan Yesus tumbuh sebagaimana umumnya setiap manusia. Injil Lukas mencatat, waktu umur dua belas tahun Dia pernah berdialog dengan tua-tua. Juga Dia dipanggil sebagai Rabi.

Apa itu Rabi? Berikut ini kutipan dari Wikipedia:
Rabi atau Rabbi dalam Yudaisme, berarti "guru", atau arti harafiahnya "yang agung". Kata "Rabi" berasal dari akar kata bahasa Ibrani RaV, yang dalam bahasa Ibrani alkitabiah berarti "besar" atau "terkemuka, (dalam pengetahuan)".

Rabbi merupakan gelar seseorang yang terpelajar, yaitu guru yang menguasai keseluruhan 613 mitzvot (hukum agama) Yahudi, atau orang yang ditunjuk sebagai pemimpin agama di komunitasnya.
Jadi ketika menjadi Anak Manusia, Tuhan Yesus adalah Orang yang terpelajar.

Sebagai perbandingan ayat tentang Tuhan Yesus yang "tanpa belajar", mari kita lihat kutipan dari Injil Matius berikut ini ketika Tuhan Yesus menyembuhkan orang-orang yang sakit:
Mat 12:24 Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan."
Tentunya kita tidak mengiyakan tuduhan orang Farisi bukan?